Sabtu, 08 Juni 2013

LIRIK KUPU-KUPU MALAM

Ada yang benci dirinyaAda yang butuh dirinya 
Ada yang berlutut mencintanya 
Ada pula yang kejam menyiksa dirinya 
REFF
           Ini hidup wanita si kupu-kupu malam
           Bekerja bertaruh seluruh jiwa raga
           Bibir senyum kata halus merayu memanja
           Kepada setiap mereka yang datang
Dosakah yang dia kerjakan
Sucikah mereka yang datang 
Kadang dia tersenyum dalam tangis 
Kadang dia menangis di dalam senyuman
Oh apa yang terjadi,
terjadilahYang dia tahu Tuhan penyayang umatnya
Oh apa yang terjadi, terjadilah 
Yang dia tahu hanyalah menyambung nyawa
Oh apa yang terjadi, terjadilah 
Yang dia tahu Tuhan penyayang umatnya
 Oh apa yang terjadi, terjadilahYang dia tahu hanyalah menyambung nyawa

Jumat, 07 Juni 2013

LANSIA


ARTIKEL LANSIA

1.      Definisi Lansia
Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas(Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999;8).Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaikikerusakan yang terjadi (Constantinides, 1994).Lansia atau lanjut usia merupakan kelompok umur pada manusia yang telahmemasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Pada Kelompok yang dikategorikanlansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process. Ilmu yangmempelajari fenomena penuaan meliputi proses menua dan degenerasi sel termasuk masalah-masalah yang ditemui dan harapan lansia disebut gerontology (Cunningham& Brookbank, 1988).
Pengertian lain mengatakan bahwa gerontology adalah ilmu yang mempelajari ,membahas, meneliti segala bidang yang terkait dengan lanjut usia, bukan sajamengenai kesehatan namun juga mencakup soal kesejahteraan, pemukiman,lingkungan hidup, pendidikan, perundang-undangan dan sebagainya( Yosaputra, 1987). Gerontology berasal dari kata Geron/Geronto ( bahasa yunani) yang berartiorangtua dan logos = ilmu. Sedangkan Geriartri merupakan bagian dari ilmukedokteran untuk orang lanjut usia. Geriartri berasal dari kata Geros yang berartilanjut usia dan eatriea = kesehatan. Yosaputra (1987) mendefinisikan Geriatri sebagai ilmu yang mempelajari, membahas, meneliti proses menua dan segala macam penyakit jasmani dan rohani yang mungkin mengenai manusia lanjut usia, serta bagaimana cara mencegah dan mengobatinya. Geriatri juga bisa diartikan sebagaicabang dari ilmu kedokteran yang mempelajari aspek-aspek klinis, preventif maupunterapeutik bagi klien lanjut usia.Keperawatan gerontik didefinisikan sebagai ilmu yang membahas fenomena biologis, psiko dan sosial serta dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan penekanan pada upaya prevensi dan promosi kesehatan sehinggatercapai status kesehatan yang optimal bagi lanjut usia. Aplikasi secara praktisKeperawatan gerontik adalah dengan menggunakan proses keperawatan (pengkajian,diagnosa keperawatan,perencanaan, implementasi dan evaluasi).Seorang perawat yang sedang menangani atau memberikan asuhan keperawatanlansia setidaknya harus memperhati kan hal-hal berikut :1. Mampu membina hubungan yang terapeutik pada lansia2. Menghargai keunikan kelompok lanjut usia3. Mempunyai kompetensi klinis sebagai basis tindakan keperawatan4. Mampu berkomunikasi dengan baik 5. Memahami perubahan degeneratif secara fisik dan psikososial pada lansia6. Mampu bekerja sama dengan tim kesehatan lain.
2.      BATASAN-BATASAN LANSIA
WHO mengelompokkan lansia menjadi 4 kelompok yang meliputi :
1.Midle age (usia pertengahan) yaitu kelompok usia 45-59 tahun 2.Elderly, antara 60 74 tahun
2.Old, antara 75-90 tahun
3.Very old, lebihdari90 tahun
Klasifikasi lansia berdasarkan kronologis usia, yaitu :
1. Young old: 60-75 tahun
2. Middle old: 75-84 tahun
3. Old-old: >85 tahun
(Wold: Basic Gerontology nursing).Menurut Dra. Jos Masdani (Psikolog UI) lansia merupakan kelanjutan dari usiadewasa yang dibagi menjadi empat bagian, yaitu :1. Fase iuventus, antara 25 -40 tahun2. Fase verilitas, antara40 -50 tahun3. Fase prasenium, antara 55 – 65 tahun4. Fase senium, lebih dari 65 tahunSedangkan menurut Undang-undang No. 4 Tahun 1965 pasal 1, merumuskan bahwa seseorang dapat dinyatakan sebagai orang jompo atau lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak memupunyai atau tidak berdayamencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menrima nafkahdari orang lain.
3.      Teori-teori proses menua
Menurut maryam dkk, 2008
a.       Teori biologis
Teori genetik dan mutasi, menua terjadi sebagai akibat dari biokimia
b.      Teori stress
c.       Teori radikal bebas
4.      Perubahan-perubahan yang terjadi pada manusia :
a.       Perubahan fisik
Contohnya pada sistem respirasi : pernapasan menurun, otot0otot pernapasan menjadi kaku.
b.      Perubahan mental
Contohnya : tingkat pendidikan, lingkungan, keturunan.
c.       Perubahan psikososial
Contohnya : pensiun, sadar akan kematian, Perubahan dalam cara hidup




















LAPORAN PENDAHULUAN PENYAKIT

A.     Laporan pendahuluan  Diabetus Millitus
1.      Definisi
Keadaan hiperglikemi kronik yang disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah (Mansjoer dkk, 1999)
2.      Etiologi (penyebab)
Faktor yang menyebabkan :
a.       DMTI (diabetes millitus tergantung insulin) DM tipe 1
-         Faktor genetik
-         Faktor imunologo (kekebalan/antigen)
b.      DMTTI (diabetes militus tak tergantung insulin)
-         Faktor genetik
-         Faktor imunologo
-         Faktor usia
-         Faktor obesitas
3.      Tanda dan gejala
a.       DM tipe 1
-         hiperglikemia saat berpuasa
-         glukosuria
-         deuresis osmotik
-         poliuria
-         polifagia
-         keletihan dan kelemahan ketoasidosis diabetik (mual, nyeri abdomen, muntah, hiperventilasi, nafas bau buah, ada perubahan tingkat kesadaran, koma, kematian)
b.      DM tipe II
-         Keletihan
-          Mudah tersinggung
-         Poliuria
-         Polidipsia
-         Luka pada kulit yang sembuhnya lama
-         Infeksi vagina
-         Penglihatan kabur, dan komplikasi jangka panjang
-          
4.      Patofisiologi
Pada DM terjadi defesiansi insulin yang disebabkan karena hancurnya sel-sel beta pankreas karena proses outoimun. Disamping itu glukosa yang berasal dari makanan tidak bisa disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah yang menimbulkan hiperglikem. Jika konsentrasi dalam darah glukosa sangat tinggi, ginjal tidak dapat mengabsorbsi glukosa yang akhirnya dikeluarkan bersama urine (glukosaria). Ketika glukosa yang lebih diekresikan kedalam urine, ini akan disertai cairan dan elektrolit yang berlebi, keadaan ini yang disebut diuresis osmotik
B.     Laporan pendahuluan Dekubitus
1.      Pengertian
Ulkus (luka/goresan/pengikisan) dekubitus adalah kerusakan atau kematian kulit sampai jaringan dari bawah kulit bahkan menembus otot sampai mengenai tulang, akibatnya adanya penekanan pada suatu area secara terus-menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah
2.      Etiologi
a.       Tekanan
b.      Kelembaban
c.       Gesekan
3.      Patofisiologi
Tekanan mobilisasi yang lama akan menyebabkan terjadinya dekubitus, kalau salah satu bagan tubuh berada pada suatu gradien. Jaringan yang lebih dalam dekat tulang, terutama jaringan otot vdengan suplai darah yang baik akan bergeser ke arah gradien yang lebih rendah, sementara kulit diperintahkan pada permukaan. Keadaan ini menyebabkan mikro sirkulasi (sirkulasi yang tidak efektif) ini akan menjadi iskemia (kedaan kurang oksigen yang bersigat irreversibel dan reversibel ) dan dapat mengalami nekrosis (kematian jaringan )sebelum berlanjut ke kulit
C.     Laporan pendahuluan Demensia
1.      Definisi
Demensia bukanlah sekedar penyakit biasa melainkan kumpulan gejala yang disebabkan beberapa penyakit atau kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan pribadi dan tingkah laku. (grayson :2004)



2.      Etiologi
a.       Penurunan fungsi otak
b.      Parkinson
c.       Tumor
d.      Stroke
e.       Alzheimer
f.        Penyakit pada jaringan pembuluh otak (meingitis)
3.      Patofisiologi
Kerusakan neuron terjadi secara primer pada konteks celebri dan mengakibatkan rusaknya ukuran otak perubahan serupa juga dijumpai pada tonjolan kecil jaringan otak normal lansia . sel utama yang terkena penyakit ini adalah neurotransmiter
      Kerusakan celebri terjadi bila pasokan darah keotak terganggu infark, kemtian jaringan otak. Pada penyakitini terjadi penurunan yang progresif demensia multi infark tidak beraturan. Pada penyakit ini muncul sebagai kebingungan mendadak, kemudian diikuti dengan kehilangan ingatan bertahap px. Mengalami halusinansi dan menunjukkan tanda-tada delirium, bisa terjjadi gangguan bicara
4.      Penatalaksanaan
a.       Perawatan medis yang medukung
b.      Memberikan dukungan emosional pada pasien dan keluarga
c.       Farmakoterapi untuk gejala yang spesifik
*      Terapi sistomatik
-         Diet
-         Latihan fisik yang sesuai
-         Terapi rekresional dan aktifitas
*      Terapi farmakoterapi
-         Benzodiazepam      =          ansientan dan insomia
-         Antidepresan                      =          depresi
-         Antipsikitik             =          gejala halusinasi
*      Pencegahan dan perawatan demensia
-         Mencegah masuknya zat – zat yang dapat merusak sel-sel
-         Membaca buku yang merangsang otak untuk berfikir
-         Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental sehat dan aktif kegiatan otak
-         Tetap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman yang memiliki persamaan kehidupan
D.     Laporan pendahuluan Fraktur
1.      Definisi
Fraktur adalah istirahat dalam kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai dengan jenis dan luasnya  (brunner dan suddarth, 2008 )
2.      Etiologi
*      Trauma langsung          
Benturan pada tulang dan mengakibatkan fraktur pada tempat itu
*      Trauma tidak langsung
Bilamana titik tumpu benturan dengan terjadinya fraktur berjauhan
*      Prose penyakit
Kanker dan riketsia
*      Compresion force
Klien yang melompat dari ketingian dapat mengakibatkan fraktur kompresi tulang belakang
*      Nuscle ( otot )
Akibat injuri / sakit terjadi regangan otot yang kuat sehingga dapat menyebabkan fraktur
(misal : elektrik shock dan tetani)
3.      Manifestasi klinik
*      Edema (pembengkakan
*      Nyeri (pergerakan pada daerah fraktur)
*      Kehilangan fungsi
*      Deformitas
*      Echimosis ( ekstravasasi daerah didalam jaringan subcutan )
*      Spasime otot (respon perlindungan terhadap injuri)
*      Crepitassi ( pada palpasi adanya udara jaringan akibat trauma



4.      Komplikasi
*      Komplikasi awal
-          shock hipovolemik / traumatik
-         Emboli lemak
-         Trombo emboh vena
-         Infeksi

*      Komplikasi lambat
-         Pelayed union         = proses penyembuhan sangat lambat
-         Non union              = proses penyembuhan gagal
-         Mal union               = proses penyembuhan tidak memuaskan (ada
    perubahan bentuk
-         Nekroses avakuler di tulang
5.       Penatalaksanaan
*      Reduksi
Resposisi fragmen fraktur sedekat mungkin dengan letak normalnya
-         Reduksi tertutup
Untuk mensejajarkan tulang secara manual dengan traksi atau gips
-         Reduksi terbuka
Dengan metode insisi dibuat dan diluruskan melalui pembedahan melalui internal fiksasi
*      Imobilisasi
Setelah fraktur direduksi , fragmen tulang harus di mobilisasi untuk membuat tulang pada posisi yang benar sehingga menyambung kembali
*      Retensi
Menyatakan metode- metode yang dilaksanakan untuk :
Mempertahankan fragmen selama penyembuhan ( gips / traksi )
*      Rehabilitasi
Langsung dimulai segera dan sudah dilaksanakan dengan pengobatan fraktur karna sering kali pengaruh cedera dan program pengobatan kurang sempurna
E.      Laporan pendahuluan gangguan mobilisasi
1.      Definisi
Ganguan mobilisasi adalah keterbatasan seseorang untuk bergerak secara bebas dan mendiri (mubarak, 2008)
2.      Etiologi
*      Keltidakmampuan untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari
*      Usia ( pada usia lanjut mobilisasi akan mengalami penurunan ( mubarak ,2008)
*      Kesulitan untuk mebolak- balik pasien
*      Pergerakan lambat
3.      Patofisiologi
Mobilisasi dipengaruhi oleh sistem neurumuskulas meliputi sistem otot skeletal . otot sekeletal mengatur gerakan tulang karena adanya kemampuan otot berkontraksi dan relaksasi yang bekerja sebagai sistem pengungkit
-         Isotonik            = Peningkatan otot menyebabkan otot memendek
-         Isometrik          = peningkatan tekanan otot  yang tidak menyebabkan otot memendek
4.      Manifektasi klinis
*      tidak mampu bergerak atau beraktivitas sesuai kebutuhan
*      keterbatasan menggerakan sendi
*      malas untuk bergerak
*      fisik tidak pudar
*      gangguan neuromuskular
5.      penatalaksanaan
*      mengkaji tingkat kemampuan
*      mengajarkan latihan tentang gerak secara berlahan
*      pantau TTV
F.      Laporan pendahuluan katarak
1.      Definisi
Katarak adalah kekeruhan lensa atau kapsul yang mengubah gambar yang di proyesikan pada lensa atau suatu keadaan dimana lensa maa yang biasanya jernih dan menjadi keruh




2.      Etiologi
*      Faktor keturunan
*      Cacat bawaan sejak lahir
*      Masalah kesehatan misal diabetes
*      Ganguan metabolisme seperti DM (diabetes militus )
*      Ganguaan pertumbuhan
*      Mata tanpa perlindungan terkena sinar matahari dalam jangka waktu lama
*      Roko dan alkohol
*      Operasi mata sebelumnya
*      Dan faktor- faktor lain yang belum di ketahui
3.      Manifestasi klinis
*      Penglihatan tidak jelas seperti ada kabur menghalangi objeck
*      Peka terhadap sinar dan cahaya
*      Dapat melihat dobel pada satu mata
*      Memerlukan pencahayaan yang terang
*      Lensa mata berubah jadi buram
*      Penglihatan buram atau berkabut bahkan sampai tidak bisa melihat
*      Pada keadaan terang mata terasa sepi
*      Penglihatan ta,mbah busam saat sore hari\
4.      Penatalaksanaan
*      Secara medis
-         Fakoemulsifikasi
Teknologi terkini hanya melakukan sayatan ( 3mm ) pada kornea
-         Ekstra kapsuler
Dengan teknik ini di perlukan sayatan kornea lebih panjang agar dapat mengeluarkan inti lensa , kemudian lensa dilakukan aspirasi
*      Terapi
Obat tetes mata bisa digunakan sebagai terapi pengobatan ini dapat diberikan kepada pasien katarak yang belum parah
G.     Laporan pendahuluan hipertensi
1.      Definisi
Suatu keadaan dimana tekanan systole dan diastole mengalami kenaikan yang melebihi batas normal ( tekana systole diatas 140 mmHg dan tekanan diastole 90 mmHg ) ( anita nurwani 2009 ; 73)
2.      Etiologi
Menurut penyebab ada 2 jenis yaitu
*      Hipertensi prima ( essensial)
-         Keturunan
-         Umur
-          psikis
*      Hipertensi sekunder
-         Penyakit ginjal
-         Tumor dalam ronga kepala
-         Penyakit syaraf
-         Texemia gravidarum
3.      Manifestasi klinis
*       Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg
*      Sakit kepala
*      Pusing / migrain
*      Rasa berat ditengkuk
*      Sukar tidur
*      Mata berkunang-kunang
*      Lemah dan lelah
4.      Patofisiologi
Tekanan akan sangat mempengaruhi terhadap tingginya desakan darah . tekanan ini terjadi pada pembulu darah perifer . tahanan terbesar dialami oleh arteriolae sehingga perbedaan desakan dila arteriolae menyempit akan menaikan desakan darah stadium pertama hipertensi sensiil adalah kenaikan tonus dari arteriolae (anita nurwani ,2009 : 74)
5.      Penatalaksanaan
*      Diet
Diet yang dianjurkan penderita hipertensi adalah
-         Retriksi gram secara moderat dari 10 gr / hr menjadi 5 gr / hari
-         Penuurunan berat badan
-         Menhentikan meroko
*      Latihan fisik
-         Macam olahraga seperti lari , jogging , bersepeda dan berenang
-         Lamanya latiahan berkisar antara 20-25 menit berada dalam zona latihan
*      Pendidikan kesehatan ( penyuluhan )
Untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit hipertensi dan pengelolaanya sehingga ;pasien dapat mempetahankan hidupnya dan komplikasi lebih lanjut
*      Kolaborasi dengan dokter mengenai terapi obat dan fisio terapi