KUKURUYUK (suara ayam berkokok tuk membangunkan semua orang)
Seperti
biasanya aku harus bangun dan bersiap ke sekolah rasanya aku tak ingin bangun ,aku ingin tetap
berada dalam mimpi indahku .aku selalu berharap hidupku yang bagaikan mimpi
buruk ini berubah menjadi mimpi indahku yang selalu ku impikan di tidurku
Maklum
aku hanyalah seorang gadis SMA yang kurang baik nasipnya dengan beribu masalah
dan tantangan dalam dihidupnya yang lahir di keluarga sederhana yang kata orang
tuaku hanya bisa menghabiskan banyak uang dan ess… ada satu lagi yang gak kalah
penting seorang gadis yang selalu
dijadikan badut dan diremehkan di sekolahnya
itula aku tita .
Enak ya bangun – bangun makan terus sekolah minta uang
emhh….. kayak disurga saja ya “sapa mamaku tiap pagi
Yes saya tidak sarapan biar nasinya utuh “ jawab ku
Iya biar bias jajan enak dan menghabis-habiskan ung
jjajan nanti ada keperluan sekolah minta lagi PINTAR” celotehan ayahku
Oke terserahlah saya mau berangkat sekolah” jawabku
sambil mengeluarkan motor
Selalu
begitu tiap pagi dapat sarapan omelan yang sama tiap pagi belum kakak sama adik
–adiku ,kalau dipikir-pikir hidupku bagaikann tukan suruh dirumah ku kak tita kaos
kakiku mana ,dek tita ambilin bajuku , tita cuciannya udah numpuk mau dicuci kapan
dan blablabla… tapi kenapa mereka masih saja mengangap aku hanya bias habiskan
uang ,sampai kapan tuhan apa yang salah tuhan ?
dan
waktunya nyiapin kasabaran dan ketabahan untuk di sekolah setelah di rumah .Males banget sekolah tapi gimana lagi
kehidupanku kalau tidak dirumah ya sekolah ,dirumah bagaikan neraka sekolahkpun
begitu sampai-sampai sahabatku rani,
siska, dini ,klarinta terkadang jadiin sekolah bagaikan neraka mereka cuek, tak
perduli bahkan mereka terkadang seperti anak lain jadiin aku bahan lelucon
alias badut padahal aku selalu berusah mengutamakan mereka dan selalu menjaga
perasaan mereka.bahkan jika aku cerita mereka terkadang menjawab AKU HARUS
BILANG WAW GITU itu kata-kata yang paling aku benci .apalagi siska sealu sinis
sama aku setiap kataku salah dimatanya memang aku cerewet, nyebelin, bawel
kadang aku ngomongin hal gak penting tapi aku nglakuin itu untuk menutupi
kesedihanku walaupun hidupku bagaikan dineraka aku berusaha hidup disurga tapi
ternyata sulit. Terkadang aku berfikir mereka sahabat bukan sih tapi aku yakin mereka gak maksud karena
terkadang juga mereka bisa menghiburku saat aku benar-benar putus asa akan
hidup yang aku jalani ini disaat kelas benar-benar menjadi sebuah neraka untuku
aku tak tau apa yang salah dari diriku aku sama kayak gadis lain punya 2 mata,
tangan, kaki, telinga dan 1 hidung dam mulut aku sama kok walau sedikit
berantakan ,itam ,jelek dan gendut gak sedikit sih.
Tapi ku
tak tau akhir-akhir ini aku lebih suka marah padahal dulu itu aku selalu
tersenyum ketawa dan menampakan wajah bahagiaku kemereka seolah-olah aku tak
pernah marah saat mereka menjadikan aku leluconya walau hati ini sakit banget
dan rasa sakit ini sudah terlalu lama aku simpan dalam reluk hatiku mungkin aku
tak kuat lagi mungkin sakit ini yang membuat aku menjadi mudah marah apa aku
salah TUHAN kalau aku marah?, apa aku tak pantas untuk marah ?, apa aku harus
menyimpan rasa sakit ini yang pada akhirnya aku binggung cara membuang rasa
sakit ini? Sudah terlalu banyak TUHAN rasa sakit ini bahkan setiap aku jatuh
cinta dan menjalin kasih dan pada akhirnya aku sakit lagi apa yang salah TUHAN?
begitu banget hidupku. Kalau memang aku salah beritau aku bagaimana cara menghilangkan
dan melupakan rasa sakit yang terlalu numpuk ini TUHAN beri tahu aku dan sampai
kapan harus menumpuk rasanya rasa sakit
ini sudah berangsur jadi dendam aku tak mau mempunyai dendam aku harus
bagaimana .
Pada suatu
ketika waktu libur lebaran pun dan keluargaku pulang untuk mudik di desa nenek
tapi sama saja disurabaya didesa tak ada bedanya tetap bagaikan tukang suruh
dikeluargaku tambah memarah .sering kali aku menghilangkan kelelahaku dengan duduk-duduk
di tepi sawah belakang rumah nenek disitu aku menemukan ketenangan, ketentraman,
kesunyian entak kenapa aku nyaman akan itu semua ketenangan, ketentraman,
kesunyian bahkan aku tak tahu sama sekali aku binggung kenapa aku merasa hidup
damai dan bias melupakan rasa sakit di hatiku hanya di tempat itu rasanya aku ingin tetap disitu
tanpa ada seseorangpun yang bisa mengaguku tapi itu tak bisa aku harus segera
kembali kesurabaya karna waktu liburan lebaran telah usai .
Dan kini
aku menjalani hidupku yang seperti biasa lagi entah sampai kapan hidupku seperti
neraka tapi aku sudah sedikit lebih baik
dari sebelumnya mungkin aku harus bisa menemukan sesuatu yang bisa membuat aku
nyaman selain tempat itu agar aku lebih kuat menjalani hidup ini hidup yang
bagaikan neraka untuku .aku akan selalu menunggu kapan TUHAN mengirim cahaya
kebahagiaan untuku dan untuk menuntunku menunjukan pintu gerban kebahagiaan ku nanti entah kapan aku akan
menunggu.